Jumat, 23 Oktober 2009

The Malaysia

"Malaysia Lawan Indonesia" ehm....
Bukan...
"Indonesia Lawan Malaysia"

Melihat banyak sekali "perang kata-kata" yang mengesankan forum berita dan politik sebagai nothing but a "reluctant Fight Club", gue mencoba mengangkat diskusi tentang dengan tema: Seriously, apakah kita siap berperang dengan malaysia..Banyak sudah komentar-komentar yang dilontarkan oleh para petinggi kita, baik politik maupun militer tentang perlunya menunjukkan kepada Malaysia, bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan berdaulat. Dari sisi politik, ada yang mendukung pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia, ada yang mengancam memutuskan pengiriman TKI/TKW ke Malaysia, namun ada juga yang merasa bahwa riak-riak hubungan diplomatis dengan Malaysia "dicuekin' saja".Di sisi pertahanan, TNI katanya akan melakukan gelar latihan tempur di perbatasan Indonesia dan Malaysia untuk mendukung tekanan diplomatis terhadap Malaysia. Tapi yang menarik dari komentar-komentar para petinggi militer Indonesia adalah bahwa latihan militer atau gelar pasukan adalah untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara yang lemah, but contradiktif dengan pernyataan kemudian bahwa yang dibutuhkan Indonesia adalah penambahan personnel, pembangunan armada..Dari berbagai komenar di forum ini, saya tidak ragu sedikitpun akan nasionalisme dan semangat perjuangan bangsa Indonesia, yang sudah terbukti ampuh melawan penjajah dulu. Namun fakta membuktikan bahwa pelecehan terhadap Indonesia yang dilakukan oleh Malaysia sudah terlalu sering terjadi, yang menjatuhkan martabat bangsa maupun yang terang-terangan mencaplok bagian dari kedaulatan bangsa dan kenyataannya, kita belum berani melakukan sebuah diplomasi radikal (baik persuasif maupun militer) terhadap Malaysia.Pertanyaan saya adalah: Seriously!! Apakah Indonesia (kita) benar-benar siap untuk melakukan diplomasi radikal terhadap Malaysia to the extent, apakah hari ini, kita siap berperang melawan Malaysia dengan kemenangan di pihak kita???

Indonesia pada pandangan rakyat Malaysia pastilah tidak setanding dengan Malaysia dari segi kemajuannya. Namun, Indonesia sebenarnya lebih jauh ke depan dalam konsep demokrasinya. Sebelum PEMILU 2009 diadakan. 3 calon presiden dan wakil presiden telah dibenarkan di media perdana untuk berdebat dan membentangkan manifesto masing-masing.
Bayangkanlah betapa adil dan berdemokrasinya bangsa Indonesia. Debat yang diadakan berlaku dengan tenang dan setiap politikus terlihat ingin membentangkan dengan sejelas-jelasnya manifesto mereka. Lebih membanggakan ialah hampir tiada sindiran berbentuk peribadi yang dilontarkan oleh calon-calon yang berdebat.

Jelas, kebebasan media perdana di Malaysia tiada tolok banding dengan Indonesia. Kita masih berada di bawah tempurung dan tertinggal jauh daripada mereka. Pernahkah kita melihat parti pembangkang diberi peluang di media perdana di Malaysia? Pernah.. tapi bukanlah di waktu minggu berkempen untuk PRU(pilihanraya umum). Kadang-kadang saya berasa malu dengan negara sendiri yang mengaku berdemokrasi tapi dengan jelasnya mengabaikan hak asasi manusia. Bangsa kita perlu lebih berani lagi dalam mempejuangkan demokrasi. Tidakkah lebih adil jika kita dapat mendengar penjelasan dari kedua belah pihak? Rakyat berhak untuk mengakses segala informasi yang ada untuk membuat pilihan terbaik. Sebagai rakyat yang mempunyai intelektual tinggi, kita bukanlah tidak cerdik dalam menilai.

Semoga demokrasi dapat menguntum di bumi Malaysia pada suatu masa nanti..

Bagi Saya seh... damai adalah segalanya Lebih baik berjuang tetapi sabar... karena ada pepatah SING WARAS NGALAH... hehehe... jadi kita bisa mengunakan akal budi kita untuk membalas dengan jalan baik dan sengan positive thinking.

Link blog ke 3:
"here"